Mimi, Kartini Kini

Memasuki kelas empat sekolah dasar, prestasi Mimi Mariani Lusli terus mengalami penurunan akibat penglihatannya yang tak sempurna. Keadaan ini membuat wanita yang akrab disapa Mimi ini harus berhenti sekolah karena kondisinya semakin sulit untuk memahami pelajaran.

Saat itu keluarga Mimi mulai mengupayakan kesembuhan bagi sang anak, mulai dari dokter hingga pengobatan alternatif semua dijalani. Semakin hari impian Mimi akan kesembuhan malah kian terasa jauh, kondisi matanya malah semakin memburuk.

"Saat remaja merayakan ulang tahun ke 17 saya ingin sekali kembali bersekolah, tapi saat itu pula yang sangat menyakitkan bagi saya, dokter mendiagnosis saya mengalami kebutaan total dan tidak bisa diobati," kata wanita kelahiran 17 Desember 1962 itu ketika ditemui di rumahnya di Jembatan Lima, Jakarta Barat, Jumat (19/4/2013).

Vonis yang menyakitkan itu membuat Mimi berfikir untuk memulai hidup baru. Sejak saat itu Mimi mulai kembali tergerak untuk belajar huruf braile, melanjutkan pendidikan SMP dan SMA hingga akhirnya ia meraih gelar sarjananya di IKIP Santa Dharma Jogja pada 1989.

Berbekal ijazah S1, wanita yang menyukai warna oranye ini mulai mencoba mencari pekerjaan. "Saya mulai melamar pekerjaan di beberapa perusahaan namun tak kunjung mendapatkan hasil, sepertinya saya merasa tak ada tempat bagi tunanetra untuk memperoleh pekerjaan formal," kata anak ketiga dari empat bersaudara ini.

Mimi Institute

Pengalaman buruk itu membuat Mimi berfikir untuk dapat memperjuangkan kaum tunanetra atau disabilitas. Dirinya berharap agar para perusahaan kelak mau menerima kaum berkebutuhan khusus sebagai pekerja formal.

Mulailah Mimi berjuang dengan aktif di berbagai organisasi untuk memperjuangkan kaum disabilitas. Mimi pun meneruskan pendidikan S2 di Universitas Indonesia. Dia juga mendapatkan beasiswa dari British Council untuk melanjutkan program studi Master of International Communication di Leeds University, Inggris.

Bekal pengetahuan yang dimilikinya ini membuatnya kerap diundang untuk menjadi pengajar ataupun dosen tamu di beberapa universitas. Selain itu dia juga rutin mengajar di lembaga yang ia dirikan yaitu Mimi Institute.

Semakin hari kesibukan putri dari Kuswandi Lusli dan Yuliawati ini kini meningkat, bahkan kini ia sedang menyiapkan studi lanjutan di Faculty of Earth and Life Sciences University of Amsterdam, Belanda.

"Apa yang saya pelajari ini demi satu hal, kesetaraan bagi para penyandang disabilitas," kata Mimi.

Jika dahulu RA Kartini memperjuangkan kaum para wanita, maka kini Mimi berusaha meneruskan perjuangannya kaum para disabilitas. Habis gelap terbitlah terang

 

Sumber: http://foto.kompas.com/photo/detail/2013/04/19/66789165311481366304442/m...

Jenis Berita/Artikel: